➢ Emas Monas dari Bengkulu
Siapa yang tak mengenal dan tak mengetahui monumen Nasional atau sering disingkat dengan monas. Monumen yang menjadi icon ibu kota Jakarta ini menjadi destinasi wajib saat berwisata ke Jakarta. Namun taukah kalian darimana asal emas yang berada di puncak Monas berasal?
Desa yang terkenal sebagai desa penghasil emas ini, dapat menjadi icon wisata sejarah di Bengkulu. Karena di desa ini banyak peninggalan-peninggalan jaman penjajahan Belanda.
Dahulunya desa lebong tandai adalah pusat kota dan daerah pertambangan yang sangat maju, bahkan mempunyai julukan Mini Batavia. Bahkan desa ini menjadi incaran dari portugis, jepang, Inggris, Belanda, dan cina.
Banyak bangunan megah peninggalan Belanda di desa ini seperti lapangan sepakbola, tempat biliard, gedung bioskop, serta beberapa bangunan megah lainnya, yang telah rusak dan ditempati warga.
Transportasi satu-satunya di desa ini pun masih salah satu peninggalan belanda yaitu "molek" atau kereta kayu bermesin diesel. Dengan kereta kayu ini jarak yang di tempuh dari Napal putih menuju desa lebong tandai adalah 37 km, dan ditempuh sekitar 3 jam perjalanan.
Sudah puluhan tahun Indonesia merdeka, akan tetapi bukannya tambah maju desa lebong tandai menjadi tambah terisolir akibat tak kunjung dibangunnya jalan aspal untuk mempermudah akses menuju desa ini. Rel untuk molek pun kebanyakan sudah terputus akibat longsor.
Ya kita harapkan akses ke desa lebong tandai ini cepat di bangun supaya agar dapat mempermudah wisatawan dan warga desa keluar masuk ke lebong tandai.
Jika aksesnya lancar bukan tidak mungkin desa ini akan sangat menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
No comments:
Post a Comment